Beberapa hari
kebelakang gue membaca sebuah artikel di internet yang membahas tentang Quarter Life Crisis. Jujur dari baca
judulnya aja gue merasa asing, karena ini adalah sebuah istilah yang gue
pribadi baru ketahui. Setelah gue baca artikel tersebut secara menyeluruh, baru
lah gue tau makna di balik Quarter Life
Crisis ini. Jadi, Quarter Life Crisis
adalah fase dimana seseorang yang berumur 20an sampai 30an mengalami gejolak
dalam dirinya. Fase ini di sebabkan oleh peralihan masa remaja menuju masa dewasa,
dan gue baru sadar bahwa gak hanya ABG aja yang mengalami masa peralihan dari
anak-anak menuju remaja. Ternyata untuk menjadi orang dewasa pun ada fase
peralihannya. Fase ini pun ada beberapa gejala yang muncul seperti merasa
kehilangan, kesepian, takut, bahkan bingung. Dari yang gue tangkap, gejala ini
kebanyakan merupakan gejala yang berkaitan dengan psikologi seseorang. Ada
studi yang menganalisis bahwa penyebab utama terjadinya Quarter Life Crisis ini karena seseorang terlalu memilih karier
atau menjadi pengangguran yang menyebabkan terjadinya stress dan kecemasan. Ada
juga yang mengatakan fase peralihan remaja menuju dewasa yang membuat seseorang
ingin hidup di tahap awal tanpa bantuan orang tua nya jadi seseorang itu merasa
kesepian.
Buat gue fase ini cukup
menjadi hal penting, karena gue merasakan semua faktor dan gejala yang di
sebutkan di atas tadi. Gue yang sekarang berada di umur 23 dan bisa di bilang
baru lulus kuliah. Ketika gue ingin mencoba hidup mandiri lepas dari segala
tanggungan orang tua dan gue merasa cemas akan masa depan hidup gue. Yang gue
rasakan sama persis dengan gejala di atas, semua rasa kesepian, kecemasan,
bingung campur aduk jadi satu dalam benak gue. Banyak pertanyaan yang tersirat
dalam hati tentang gimana kehidupan gue yang akan datang, gue bingung apa
langkah yang harus gue mulai untuk membangun masa depan gue. Gue merasa
kesepian karena 1800 kehidupan gue berubah setelah gue lulus kuliah.
Gue kehilangan teman-teman yang di masa kuliah mau seneng atau susah selalu bias
ngumpul bareng, yang terparah gue rasakan adalah gue kehilangan aktivitas gue.
Di sela-sela gue melamar pekerjaan sana-sini, gue merasa bingung apa yang harus
gue lakukan lagi. Sampai sempat gue mikir, apa gue berguna hidup di dunia ini?
Gue tau bahawa pemikiran seperti itu salah dan gue sadar semua gejolak yang gue
rasakan ini memang fase semestinya yang gue harus jalani.
Gue rasa solusi terbaik
untuk mengatasi semua gejolak yang gue rasakan ini adalah mendekatkan diri
kepada ALLAH SWT. Banyak-banyak berdoa, walau kadang kita yang hanya sebagai
manusia biasa ada rasa capek dan banyak ngeluh tentang kehidupan yang mestinya
patut kita syukuri. Sebelum gue mengerti dengan makna Quarter Life Crisis ini, gue selalu mengeluh akan kehidupan gue
ini. Setelah gue memahami fase ini, gue jadi lebih bisa menerima. Kenapa?
Karena gue yakin kita hidup di dunia ini melewati beberapa fase. Setiap fase
pasti bisa kita lewati walau memang terasa berat. Kayak kita mau UN aja dulu
gimana, kita ngerasa bahwa UN adalah hal terberat yang harus kita lewati. Tapi
akhirnya kita bias melewati itu dan lanjut ke fase berikutnya yang lebih berat.
Kalau diantara kalian ada yang merakan hal yang sama dengan apa yang gue
rasakan, kita harus tetep semangat! Jangan pantang menyerah! Pasti ada
kebahagiaan yang menanti kita!
YOU ONLY LIFE ONCE ^_^